Pesatnya perkembangan teknologi informasi, khususnya gawai dan media sosial, membawa dampak dua sisi bagi generasi muda. Di satu sisi, ia membuka jendela dunia dan memfasilitasi akses informasi. Namun di sisi lain, ia juga menghadirkan ancaman serius terhadap degradasi moral dan nilai-nilai luhur. Eksposur terhadap konten negatif, budaya instan, dan kurangnya filterisasi informasi dapat mengikis karakter siswa.

Dalam konteks madrasah, pendidikan karakter menjadi sangat vital dan memiliki landasan kuat dalam nilai-nilai Islam. Madrasah memiliki peran strategis untuk membentengi siswa dari dampak negatif gawai dan media sosial dengan memperkuat akidah, akhlak mulia, dan kecakapan digital yang berlandaskan etika. Ini bukan hanya tentang mengajarkan agama, tetapi menginternalisasikan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, empati, dan toleransi dalam setiap aspek kehidupan siswa. Kolaborasi antara madrasah, keluarga, dan masyarakat juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter yang kuat dan Islami, sehingga siswa dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.