Mon, 7 July 2025
MTs AL- AS'ADIYAH
Inisiatif Merdeka Belajar telah membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, mendorong inovasi, fleksibilitas, dan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Namun, di balik semangat pembebasan ini, muncul tantangan besar terkait inklusivitas. Pertanyaannya adalah, seberapa jauh program ini mampu menjangkau setiap anak Indonesia, terutama mereka yang berada di daerah terpencil, memiliki kebutuhan khusus, atau berasal dari keluarga prasejahtera?
Pendidikan yang berkualitas sejatinya adalah hak setiap individu, tanpa terkecuali. Realitasnya, masih banyak kesenjangan yang terjadi. Fasilitas pendidikan yang tidak memadai, ketersediaan guru yang terbatas, kurikulum yang kurang relevan dengan konteks lokal, serta faktor ekonomi dan sosial masih menjadi penghalang. Merdeka Belajar perlu diperkuat dengan strategi yang lebih konkret untuk memastikan bahwa “merdeka” dalam belajar juga berarti “bebas” dari hambatan akses dan kualitas. Ini mencakup pemerataan infrastruktur digital, pelatihan guru untuk mengajar siswa dengan beragam latar belakang, serta dukungan finansial bagi keluarga kurang mampu. Tanpa inklusivitas yang kuat, Merdeka Belajar hanya akan menjadi privilese bagi segelintir orang, sementara sebagian besar anak bangsa masih tertinggal dalam perjuangan meraih pendidikan yang layak.
Berita Lainnya
- Bagikan Berita Via